Sabtu, 27 Juni 2015

tugas makalah ekonomi moneter tentang " analisis teori penawaran uang"



Tugas Makalah
EKONOMI MONETER
Analisis Teori Penawaran Uang




DISUSUN OLEH
KELOMPOK V
*      KADEK MERTAJIWA   (12.023.61.201.037)
*      MESY T                            (12.023.61.201.019)
*      TISRA PRATIWI            (12.023.61.201.009)
*      FINI HIDAYAT              (12.023.61.201.057)




PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDI DJEMMA
PALOPO
2012/2013



KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Ekonomi Moneter dari dosen yang bersangkutan dan ada pun Tema makalah kami yaitu “Analisis Teori Penawaran Uang ’’  kami menyadari bahwa sejak perencanaan sampai penulisan makalah ini selalu ada hambatan yang dihadapi, namun semua itu dapat teratasi dengan baik berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik dari teknis penulisan maupun materi yang disusun, mengingat akan kemampuan yang di miliki penulis atau penyusun. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun, sangat dibutuhkan penulis dan harapkan dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami ucapan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak khusunya mahasiswa jurusan Ekonomi manajemen. Dan kami berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan kepada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan bantuan ini sebagai ibadah,Amin yaa rabbal alamin.


                                                                                 Palopo, 11 November 2013

                                                                                                Penyusun



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................    i
DAFTAR ISI ...........................................................................................      ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.        Latar Belakang ................................................................    xi
1.2.        Tujuan Penulisan ............................................................   xii
1.3.        Manfaat Penulisan ..........................................................   xii
1.4.        Rumusan Masalah ..........................................................   xii
BAB II PEMBAHASAN
            2.1. Pengertian Uang ...............................................................      1
      2.2. Pengertian Penawaran Uang ............................................   4         
      2.3.  Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Penawaran Uang ............................................................                  5
      2.4.Teori Penawaran Uang Tanpa Bank ................................                6
2.5. Teori Penawaran Uang Modern ......................................                 8
2.6. Money Multiplier ..............................................................                    10
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan  .....................................................................                    12
DAFATR PUSTAKA ...........................................................................        15
  


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.        LATAR BELAKANG

Pada hakikatnya, penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam suatu perekonomian. Kita telah mengenal kebijakan moneter, yaitu kebijakan yang bertujuan untuk mengatur penawaran uang / mengatur jumlah uang yang beredar. Jadi penawaran uang merupakan tugas pemerintah melalui bank sentral (Bank Indonesia).
Yang dimaksud dengan penawaran uang disini adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat. Perubahan jumlah uang yang beredar secara garis besar dipengaruhi oleh uang inti dan pelipat uang. Besarnya uang inti sangat tergantung pada tindakan-tindakan yang ditentukan oleh pemerintah khususnya bank sentral. Pelipat uang, di lain pihak, disamping dipengaruhi oleh perilaku bank sentral juga ditentukan oleh perilaku agen-agen ekonomi lainnya seperti bank umum dan masyarakat domestic. Oleh karena itu, selain bank sentral, bank-bank umum dan masyarakat domestic juga memberikan andil dalam proses penciptaan uang.
Konsep penawaran uang besar kecilnya dipengaruhi oleh penguasa moneteratau dengan kata lain penawaran uang tidak dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Meskipun demikian masyarakat dapat juga mempengaruhi tingkat penawaran uang melalui perilakunya dalam menentukan jenis atau bentuk kekayaan yang di inginkan.


1.2.   Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Moneter. Tujuan yang diharapkan adalah agar mahasiswa mengetaui apa itu teori penawaran uang tanpa bank, teori penawarn uang modern serta pengadaan uang atau money multiplier yang tercantum dalam Analisis teori penawaran uang.
1.3.  Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan memberikan maanfat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umunya berupa ilmu mengenai Analisis teori penawaran uang. Semoga makalah ini dapat digunakan sebagi referensi bagi pihak yang ingin mempelajari yang berkaitan dengan Analisis teori penawaran uang.
1.4. Rumusan Masalah
1.    Apa  itu teori penawaran uang tanpa bank ?
2.    Bagaiman itu teori penawaran uang modern ?
3.    Apa itu money multiplier ?


BAB II
PEMBAHASAN

2.1.        PENGERTIAN UANG
Uang adalah sesuatu yang dijadikan sebagai alat untuk melakukan transaksi pembayaran ekonomi di mana sesuatu yang dijadikan sebagai uang diterima, dipercaya dan disukai oleh masyarakat atau orang-orang yang melakukan transaksi ekonomi.Uang Di Masa Lalu Uang pada jaman sekarang berbeda dengan zaman dulu. Sebelum uang ditemukan manusia menggunakan sistem barter atau sistem pertukaran antara barang atau jasa dengan barang atau jasa lainnya. Akibat sulitnya untuk menemukan kesamaan keinginan dalam pertukaran barang dengan sistem barter maka dipergunakanlah uang sebagai alat pembayaran yang sah dan diterima dengan suka rela. Pada zaman dahulu kala wang tidak seperti pada saat sekarang yang berbentuk koin dan kertas. Dulu orang sempat menggunakan kerang, garam, dan lain sebagainya dalam melakukan transaksi ekonominya. Pada masa sekarang uang umumnya dapat berupa uang kertas dan uang logam serta sesuatu yang dianggap setara dengan uang seperti cek, giro, surat berharga, dan sebagainya.
1.1.1      Bentuk-bentuk uang yang secara resmi berlaku di Indonesia.
a). Uang Kartal (Currency)
Uang kartal adalah uang yang dijadikan sebagai alat transaksi sah dan wajib diterima seluruh masyarakat pada perekonomian.Uang kartal umumnya berbentuk uang kertas dan uang logam yang di Indonesia dibuat oleh Bank Indonesia selaku bank sentral yang diberi hak tunggal mencetak uang (hak oktroi). Sebelum tahun 1968, pemerintah (otoritas fiskal) mengeluarkan uang kertas dan uang logam pemerintah yang terdiri dari pecahan-pecahan kecil.Uang dilindungi oleh Undang-Undang di mana pelaku pemalsuan uang diancam oleh hukuman denda dan kurungan penjara. Contoh uang kartal seperti uang logam Rp. 100,- uang kertas Rp. 1.000,- dan lain sebagainya.        
b). Uang Giral
Uang giral adalah simpanan pada bank-bank pencipta uang giral (BPUG) dan BI yang setiap dapat ditarik (bahkan seluruh saldonya) untuk ditukarkan dengan uang kartal sebesar jumlah nominalnya dan tidak dikenakan penalty.Uang giral dapat dibilang mudah, aman dan praktis karena dalam melakukan transaksi di mana seseorang tidak perlu menghitung dan membawa banyak uang kontan, jika hilang atau jatuh ke tangan orang jahat dapat segera diblokir danmudah dalam penggunaannya. Termasuk dalam uang giral antara lain : Saldo giro rupiah penduduk, Pengiriman uang (transfer), Deposito berjangka yang sudah jatuh tempo dan  Simpana lainnya yang sudah jatuh tempo
c).  Uang Kuasi
Uang kuasi adalah surat atau sertifikat berharga yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran yang sah. Fungsi yang tidak sepenuhnya adalah fungsi alat tukar menukar.Termasuk uang kuasi :Deposito berjangka rupiah termasuk sertifikat deposito,Tabungan-tabungan,Rekening giro dalam valuta sing,Deposito berjangka dalam valuta asing,Tabungan dalam valuta asing dan Uang Primer atau Uang Inti (Primary money, base money , high powered money)
1.1.2. Jumlah Uang Beredar
Dengan makin berkembangnya peranan bank dalam perekonomian, maka pengertian uang beredar sebagai hanya uang kartal sudah makin ditinggalkan. Hal ini dikarenakan semakin banyak masyarakat umum yang menyimpan uang tunainya di bank dalam bentuk rekening koran dan giro ( uang giral/ demand deposits ) demi keselamatan atau kemudahan transaksi. Karena masyarakat dengan mudah sewaktu waktu mengambil kembali rekening koran dan giro nya untuk dibelanjakan, maka seharusnya rekening koran dan giro mempunyai status yang sama dengan currency sebagai uang beredar. JUB dalam Pengertian Sempit dan Luas
§  Dalam Arti Sempit (Norraw Money)
 Uang Beredar merupakan seluruh uang kartal ( uang tunai ) yang dipegang anggota masyarakat dan uang giral ( demand deposits) yang dimiliki oleh perseorangan pada bank bank umum. Uang giral dalam pengertian ini hanya uang giral yang yang dapat dipergunakan untuk transaksi secara langsung oleh pemiliknya, sehingga uang giral yang disimpan dalam lemari besi bank dan bank sentral atau milikbank yang ada di bank lain tidak termasuk sebagai uang giral.
§  Dalam Arti Luas ( Broad Money)
Uang beredar selain uang kartal dan giro yang dipegang masyarakat,juga termasuk deposito berjangka dan tabungan masyarakat ( uang kuasi ), karena tabungan dan deposito berjangka ini dapat diubah menjadi uang tunai sama dengan uang kartal, bahkan pada perekonomian yang makin maju banyak transaksi yang dilakukan melalui bank
§  Dalam Pengertian paling luas
Jumlah Uang Beredar juga termasuk uang yang di simpan dilembaga keuangan lain bukan bank ( bukan bank umum dan bank tabungan ) asal memenuhi syarat sebagi uang yaitu harganya tetap dan dapat diterima masyarakat secara umum ( misalkan multifinance, asuransi, pegadaian dll).
2.2 .   PENGERTIAN PENAWARAN UANG
Penawaran uang (money supply) adalah jumlah uang yang beredar. Dalam mempelajari penawaran uang harus dibedakan antara mata uang dalam peredaran dan uang yang beredar. Mata uang dalam peredaran adalah mata uang yang telah dikeluarkan dan diedarkan oleh Bank Sentral. Mata uang tersebut terdiri atas uang kertas dan uang logam. Dengan demikian, mata uang dalam peredaran sama dengan uang kartal. Adapun uang beredar, yaitu semua jenis uang yang berada di dalam perekonomian (mata uang dalam peredaran ditambah dengan uang giral pada bank-bank umum). Teori penawaran uang, meliputi teori penawaran uang tanpa bank dan teori penawaran uang modern.
2.3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN UANG
Dalam perkembangan pengertian Penawaran Uang (jumlah uang beredar) telah berubah sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan di sector keuangan dan perbankan di masing-masing negara. Secara garis besar dapat disebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan uang beredar antara lain: tingkat pendapatan masyarakat, suku bunga, kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh otoritas moneter, dan faktor- faktor lain yang mencerminkan kekuatan struktur dan perkembangan ekonomi suatu negara. Berikut dibawah ini faktor yang mempengeruhi penawaran uang :
a. Tingkat Bunga
Merupakan faktor utama yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Jika tingkat bunga terlalu tinggi, dunia usaha akan lesu.
b. Tingkat Inflasi
Inflasi yang tinggi dapat melumpuhkan perekonomian. Daya beli masyarakat menjadi rendah dan perusahaan tidak dapat menjual barang dan jasa yang ditawarkannya.
c. Tingkat Produksi dan Pendapatan Nasional
Bila tingkat produksi dan pendapatan nasional rendah, pemerintah mungkin akan memperbanyak jumlah uang yang beredar. Dengan tujuan untuk menggairahkan dunia perbankan dan dunia usaha (melalui peningkatan suku bunga dan peningkatan harga).

d. Kondisi Kesehatan Dunia Perbankan
Setiap bank diharuskan memiliki cadangan uang yang cukup untuk menjaga dana nasabah agar tetap aman. Bank Indonesia menetapkan tingkat sadangan tertentu, yang sekaligus menjadi pengukur kesehatan bank.
e. Nilai Tukar Rupiah
Jika nilai tukar rupiah menurun, pemerintah akan menurunkan jumlah rupiah yang beredar, sehingga sesuai hukum keseimbangan permintaan dan penawaran. Tingkat bunga akan naik dan nilai rupiah pun terangkat
2.4.        TEORI PENAWARAN UANG TANPA BANK
Teori ini merupakan teori yang paling sederhana. Teori ini merupakan gambaran dari sistem standar emas, ketika emas menjadi satu-satunya alat pembayaran. Jumlah uang beredar atau uang yang ditawarkan di masyarakat naik atau turun sesuai dengan tersedianya emas di masyarakat. Dalam sistem moneter seperti itu, uang beredar ditentukan oleh proses pasar. Adapun pemerintah, Bank Sentral, ataupun perbankan tidak memiliki pengaruh terhadap besarnya uang yang beredar. Dalam hal ini, penawaran uang hanya bertambah jika orang memproduksi emas (baru). Jadi, jumlah uang beredar bergantung pada perilaku produsen emas. Produsen emas hanya akan memproduksi apabila menguntungkan. Standar uang yang biasa digunakan ada dua macam, yaitu standar kertas dan standar logam.
1.    Standar Kertas
Standar kertas adalah sistem keuangan yang menggunakan uang kertas sebagai alat tukar atau alat pembayaran yang sah dan tidak terbatas, tetapi tidak dapat ditukarkan dengan emas dan perak pada bank sirkulasi.
2.    Standar Logam (Metalisme)
Standar logam (metalisme) dibedakan menjadi dua, yaitu standar monometalisme dan standar bimetalisme.
a). Standar monometalisme, terjadi jika suatu negara menggunakan standar uangnya hanya satu   buah logam mulia. Misalnya hanya menggunakan emas atau menggunakan perak.
b)  Bimetalisme dua logam, standar ini dapat dibagi menjadi tiga, yaitu standar pincang, standar paralel, dan standar kembar.
ü  Standar pincang adalah standar uang yang menggunakan emas sebagai standar uang dan perak sebagai alat pembayarannya.
ü  Standar paralel adalah standar uang yang menggunakan dua logam mulia berupa emas dan perak secara bersama-sama sebagai standar uangnya. Namun, perbandingan yang berlaku hanya satu macam, yaitu menurut pasar saja.
ü  Standar kembar adalah standar uang yang menggunakan dua logam mulia, berupa emas dan perak secara bersama-sama sebagai standar uangnya.Jika suatu negara menggunakan standar kembar, dalam negara tersebut akan berlaku Hukum Gresham, yang berbunyi: bad money always drives out good money. Artinya, uang yang jelekakan mengusir keluar uang yang baik. Syarat berlakunya Hukum Gresham, yaitu sebagai berikut : Negara tersebut menggunakan standar kembar, Bank Sentral memperjualbelikan logam mulia, baik berupa emas maupun perak, Masyarakat diberikan kebebasan untuk menempa dan melebur uang emas atau perak, Perbandingan emas dan perak menurut pemerintah serta pasar berbeda.
2.5.TEORI PENAWARAN UANG MODERN
Dalam perekonomian modern, para produsen emas tidak lagi memiliki peranan moneter yang penting seperti dalam sistem standar emas. Dalam sistem standar kertas, sumber dari terciptanya uang beredar, yaitu otoritas moneter (Bank Sentral). Otoritas moneter merupakan produsen uang inti atau uang primer. Adapun lembaga keuangan (perbankan) merupakan produsen uang sekunder bagi masyarakat. Keduanya berhubungan sangat erat karena uang sekunder (uang giral) hanya bisa tumbuh karena ada uang primer. Uang sekunder diciptakan oleh bank berdasarkan atas uang primer yang dipegang bank (cadangan bank).
Dalam pertukaran modern produsen tidak lagi memiliki peranan moneter. Sumber terciptanya uang beredar atau penawaran uang adalah otoritas moneter seperti pemerintah dan bank sentral.
1).  Pengertian Jumlah Uang Beredar Zaman Klasik
Sebagian ekonomi klasik mengartikan uang beredar sebagai uang kertas dan logam yang ada ditangan masyarakat karena hanya uang inilah yang benar-benar meupakan daya beli yang langsung digunakan atau dibelanjakan serta memengaruhi harga barang-barang
2). Pengertian Jumlah Uang Beredar Ketika Peranan Bank Makin   Berkembang
Pengertian jumlah uang beredar ketika peranan bank makin berkembang dibagi   menajdi tiga, yaitu
a. Dalam Arti Sempit
Jumlah uang yang beredar merupakan seluruh uang kartal (uang tunai) yang dipegang masyarakat dan uang giral yang dimiliki perseorangan pada bank-bank umum.
b. Dalam Arti Luas
Jumlah uang yang beredar merupakan uang beredar selain uang kartal dan giro yang dipegang masayarakat , juga termasuk deposito berjangka dan tabungan masyarakat (uang kuasi), karena tabungan dan deposito berjangka ini dapat diubah menjadi uang tunai sama dengan uang kartal, bahkan pada perekonomian yang makin banyak transaksi yang dilakukan melalui bank.
c. Dalam Arti Paling Luas
Jumlah uang yang beredarjuga termasuk uang yang disimpan di lembaga keuangan lain bukan bank (bukan bank umum dan bank tabungan) asalakan memenuhi syarat sebagai uang, yaitu harganya tetap dan dapat diterima masyarakat secara umum (misalkan lembaga pembiayaan, ansuransi, dna pegadaian).
  
2.6.  MONEY MULTIPLIER
Pelipat Uang (money Multiplier). Proses penciptaan uang beredar dari uang inti tersebutdiringkas dalam konsep money multiplier yang menghubungkan antara jumlah uang inti dengan jumlah uang beredar. Nilai dari money multiplier tergantung kepada :
a)    Kecenderungan masyarakat memegang uangnya dalam bentuk uang kartal
b)    Berapa besar cadangan yang dipegang bank untuk menjamin uang giral.
Money multiplier (angka pengganda uang) diturunkan dari hubungan antara uang inti  atau uang primer dengan jumlah uang yang beredar,secara matematis sebagai berikut :
  MS = UK + UG
 MB = UK + CD
Dimana MS = jumlah uang yang beredar (M)
UK = Uang kartal milik swasta domestic
UG = Uang giral milik swasta domestic
MB = Uang inti
CD = Cadangan bank umum yang terdiri dari kas dll
Proses penciptaan uang beredar dari uang inti tersebut diringkas dalam konsep money multiplier yang menghubungkan antara jumlah uang inti dengan jumlah uang beredar. Nilai dari money multiplier tergantung kepada;
ü  Kecenderungan masyarakat memegang uangnya dalam bentuk uang kartal (u = K/Ms).
ü  Berapa besar cadangan yang dipegang bank untuk menjamin uang giral (v = R/D).
Semakin besar u dan v semakin kecil nilai money multiplier. Nilai money multiplier biasanya lebih besar dari satu, artinya setiap Rp. 1 uang inti bisa menimbulkan lebih dari Rp.1 uang beredar.

BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan dari pembahasan mengenain penawaran uang secara ringkas adalah :
a.    Pengertian Uang
Uang adalah sesuatu yang dijadikan sebagai alat untuk melakukan transaksi pembayaran ekonomi di mana sesuatu yang dijadikan sebagai uang diterima, dipercaya dan disukai oleh masyarakat atau orang-orang yang melakukan transaksi ekonomi
ü  Bentuk-bentuk uang yang secara resmi berlaku di Indonesia.
a). Uang Kartal (Currency)
b). Uang Giral
c).  Uang Kuasi
ü  Jumlah Uang Beredar
§  Dalam Arti Sempit (Norraw Money)
§  Dalam Arti Luas ( Broad Money)
§  Dalam Pengertian paling luas


b.    Pengertian Penawaran Uang
Penawaran uang (money supply) adalah jumlah uang yang beredar. Dalam mempelajari penawaran uang harus dibedakan antara mata uang dalam peredaran dan uang yang beredar
c.    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Uang
a. Tingkat Bunga
b. Tingkat Inflasi
c. Tingkat Produksi dan Pendapatan Nasional
d. Kondisi Kesehatan Dunia Perbankan
e. Nilai Tukar Rupiah
d.    Teori Penawaran Uang Tanpa Bank
 Teori ini merupakan gambaran dari sistem standar emas, ketika emas menjadi satu-satunya alat pembayaran. Jumlah uang beredar atau uang yang ditawarkan di masyarakat naik atau turun sesuai dengan tersedianya emas di masyarakat
Standar uang yang biasa digunakan ada dua macam, yaitu standar kertas dan standar logam.
1.    Standar Kertas
2.    Standar Logam (Metalisme)
e.    Teori Penawaran Uang Modern
Dalam perekonomian modern, para produsen emas tidak lagi memiliki peranan moneter yang penting seperti dalam sistem standar emas. Dalam sistem standar kertas, sumber dari terciptanya uang beredar, yaitu otoritas moneter (Bank Sentral).
f.     Money Multiplier
Pelipat Uang (money Multiplier). Proses penciptaan uang beredar dari uang inti tersebutdiringkas dalam konsep money multiplier yang menghubungkan antara jumlah uang inti dengan jumlah uang beredar.
Proses penciptaan uang beredar dari uang inti tersebut diringkas dalam konsep money multiplier yang menghubungkan antara jumlah uang inti dengan jumlah uang beredar. Nilai dari money multiplier tergantung kepada;
ü  Kecenderungan masyarakat memegang uangnya dalam bentuk uang kartal (u = K/Ms).
ü  Berapa besar cadangan yang dipegang bank untuk menjamin uang giral (v = R/D).


DAFTAR PUSTAKA


 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar