Tugas Makalah
Analisis Teori
Penawaran Uang
DISUSUN
OLEH
KELOMPOK
V
KADEK MERTAJIWA (12.023.61.201.037)
MESY T (12.023.61.201.019)
TISRA PRATIWI (12.023.61.201.009)
FINI HIDAYAT (12.023.61.201.057)
PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDI DJEMMA
PALOPO
2012/2013
KATA
PENGANTAR
Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah
SWT karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini merupakan salah satu
persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Ekonomi Moneter dari dosen
yang bersangkutan dan ada pun Tema makalah kami yaitu “Analisis
Teori Penawaran Uang ’’ kami menyadari bahwa sejak
perencanaan sampai penulisan makalah ini selalu ada hambatan yang dihadapi,
namun semua itu dapat teratasi dengan baik berkat bantuan dan motivasi dari
berbagai pihak.
Dalam
penulisan makalah ini kami
merasa masih banyak kekurangan baik dari teknis penulisan maupun materi yang
disusun, mengingat akan kemampuan yang di miliki penulis atau penyusun. Untuk
itu kritik dan saran yang bersifat membangun, sangat dibutuhkan penulis dan
harapkan dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata kami ucapan
semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi semua pihak khusunya mahasiswa jurusan Ekonomi
manajemen. Dan kami
berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan kepada mereka yang telah
memberikan bantuan, dan dapat menjadikan bantuan ini sebagai ibadah,Amin yaa
rabbal alamin.
Palopo, 11 November 2013
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR
ISI
........................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang ................................................................ xi
1.2.
Tujuan Penulisan
............................................................ xii
1.3.
Manfaat Penulisan
.......................................................... xii
1.4.
Rumusan Masalah .......................................................... xii
BAB
II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Uang
............................................................... 1
2.2. Pengertian Penawaran Uang
............................................ 4
2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Penawaran Uang ............................................................ 5
2.4.Teori Penawaran Uang Tanpa Bank
................................ 6
2.5.
Teori
Penawaran Uang Modern ...................................... 8
2.6. Money
Multiplier .............................................................. 10
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ..................................................................... 12
DAFATR PUSTAKA
........................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Pada hakikatnya, penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam
suatu perekonomian. Kita telah mengenal kebijakan moneter, yaitu kebijakan yang
bertujuan untuk mengatur penawaran uang / mengatur jumlah uang yang beredar.
Jadi penawaran uang merupakan tugas pemerintah melalui bank sentral (Bank
Indonesia).
Yang dimaksud dengan penawaran uang disini adalah jumlah uang yang beredar
di masyarakat. Perubahan jumlah uang yang beredar secara garis besar
dipengaruhi oleh uang inti dan pelipat uang. Besarnya uang inti sangat
tergantung pada tindakan-tindakan yang ditentukan oleh pemerintah khususnya
bank sentral. Pelipat uang, di lain pihak, disamping dipengaruhi oleh perilaku
bank sentral juga ditentukan oleh perilaku agen-agen ekonomi lainnya seperti
bank umum dan masyarakat domestic. Oleh karena itu, selain bank sentral,
bank-bank umum dan masyarakat domestic juga memberikan andil dalam proses
penciptaan uang.
Konsep penawaran uang besar kecilnya
dipengaruhi oleh penguasa moneteratau dengan kata lain penawaran uang tidak
dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Meskipun demikian masyarakat dapat juga
mempengaruhi tingkat penawaran uang melalui perilakunya dalam menentukan jenis
atau bentuk kekayaan yang di inginkan.
1.2. Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas
mata kuliah Ekonomi Moneter. Tujuan yang diharapkan adalah agar mahasiswa
mengetaui apa itu teori penawaran uang tanpa bank, teori penawarn uang modern
serta pengadaan uang atau money multiplier yang tercantum dalam Analisis teori
penawaran uang.
1.3. Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan memberikan
maanfat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umunya berupa ilmu
mengenai Analisis teori penawaran uang. Semoga makalah ini dapat digunakan sebagi referensi bagi pihak yang ingin
mempelajari yang berkaitan dengan Analisis teori penawaran
uang.
1.4. Rumusan Masalah
1. Apa itu teori penawaran uang tanpa bank ?
2. Bagaiman
itu teori penawaran uang modern ?
3. Apa
itu money multiplier ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
PENGERTIAN UANG
Uang adalah
sesuatu yang dijadikan sebagai alat untuk melakukan transaksi pembayaran
ekonomi di mana sesuatu yang dijadikan sebagai uang diterima, dipercaya dan
disukai oleh masyarakat atau orang-orang yang melakukan transaksi ekonomi.Uang
Di Masa Lalu Uang pada jaman sekarang berbeda dengan zaman dulu. Sebelum uang
ditemukan manusia menggunakan sistem barter atau sistem pertukaran antara
barang atau jasa dengan barang atau jasa lainnya. Akibat sulitnya untuk menemukan
kesamaan keinginan dalam pertukaran barang dengan sistem barter maka
dipergunakanlah uang sebagai alat pembayaran yang sah dan diterima dengan suka
rela. Pada zaman dahulu kala wang tidak seperti pada saat sekarang yang
berbentuk koin dan kertas. Dulu orang sempat menggunakan kerang, garam, dan
lain sebagainya dalam melakukan transaksi ekonominya. Pada masa sekarang uang
umumnya dapat berupa uang kertas dan uang logam serta sesuatu yang dianggap
setara dengan uang seperti cek, giro, surat berharga, dan sebagainya.
1.1.1
Bentuk-bentuk uang yang secara resmi berlaku
di Indonesia.
a). Uang Kartal (Currency)
Uang kartal adalah uang yang
dijadikan sebagai alat transaksi sah dan wajib diterima seluruh masyarakat pada
perekonomian.Uang kartal umumnya berbentuk uang kertas dan uang logam yang di
Indonesia dibuat oleh Bank Indonesia selaku bank sentral yang diberi hak
tunggal mencetak uang (hak oktroi). Sebelum tahun 1968, pemerintah (otoritas
fiskal) mengeluarkan uang kertas dan uang logam pemerintah yang terdiri dari
pecahan-pecahan kecil.Uang dilindungi oleh Undang-Undang di mana pelaku
pemalsuan uang diancam oleh hukuman denda dan kurungan penjara. Contoh uang
kartal seperti uang logam Rp. 100,- uang kertas Rp. 1.000,- dan lain
sebagainya.
b). Uang Giral
Uang giral adalah simpanan pada
bank-bank pencipta uang giral (BPUG) dan BI yang setiap dapat ditarik (bahkan
seluruh saldonya) untuk ditukarkan dengan uang kartal sebesar jumlah nominalnya
dan tidak dikenakan penalty.Uang giral dapat dibilang mudah, aman dan praktis
karena dalam melakukan transaksi di mana seseorang tidak perlu menghitung dan
membawa banyak uang kontan, jika hilang atau jatuh ke tangan orang jahat dapat
segera diblokir danmudah dalam penggunaannya. Termasuk dalam uang giral antara
lain : Saldo giro rupiah penduduk, Pengiriman uang (transfer), Deposito
berjangka yang sudah jatuh tempo dan Simpana lainnya yang sudah jatuh
tempo
c). Uang Kuasi
Uang kuasi adalah surat atau
sertifikat berharga yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran yang sah.
Fungsi yang tidak sepenuhnya adalah fungsi alat tukar menukar.Termasuk uang
kuasi :Deposito berjangka rupiah termasuk sertifikat deposito,Tabungan-tabungan,Rekening
giro dalam valuta sing,Deposito berjangka dalam valuta asing,Tabungan dalam
valuta asing dan Uang Primer atau Uang Inti (Primary money, base money , high
powered money)
1.1.2.
Jumlah Uang Beredar
Dengan makin
berkembangnya peranan bank dalam perekonomian, maka pengertian uang beredar
sebagai hanya uang kartal sudah makin ditinggalkan. Hal ini dikarenakan semakin
banyak masyarakat umum yang menyimpan uang tunainya di bank dalam bentuk rekening
koran dan giro ( uang giral/ demand deposits ) demi keselamatan atau kemudahan
transaksi. Karena masyarakat dengan mudah sewaktu waktu mengambil kembali
rekening koran dan giro nya untuk dibelanjakan, maka seharusnya rekening koran
dan giro mempunyai status yang sama dengan currency sebagai uang beredar. JUB
dalam Pengertian Sempit dan Luas
§ Dalam Arti Sempit (Norraw Money)
Uang Beredar
merupakan seluruh uang kartal ( uang tunai ) yang dipegang anggota masyarakat
dan uang giral ( demand deposits) yang dimiliki oleh perseorangan pada bank
bank umum. Uang giral dalam pengertian ini hanya uang giral yang yang dapat
dipergunakan untuk transaksi secara langsung oleh pemiliknya, sehingga uang
giral yang disimpan dalam lemari besi bank dan bank sentral atau milikbank yang
ada di bank lain tidak termasuk sebagai uang giral.
§ Dalam Arti Luas ( Broad Money)
Uang beredar selain uang kartal dan giro yang dipegang
masyarakat,juga termasuk deposito berjangka dan tabungan masyarakat ( uang
kuasi ), karena tabungan dan deposito berjangka ini dapat diubah menjadi uang
tunai sama dengan uang kartal, bahkan pada perekonomian yang makin maju banyak
transaksi yang dilakukan melalui bank
§ Dalam Pengertian paling luas
Jumlah Uang Beredar juga termasuk uang yang di simpan
dilembaga keuangan lain bukan bank ( bukan bank umum dan bank tabungan ) asal
memenuhi syarat sebagi uang yaitu harganya tetap dan dapat diterima masyarakat
secara umum ( misalkan multifinance, asuransi, pegadaian dll).
2.2
. PENGERTIAN
PENAWARAN UANG
Penawaran uang (money supply) adalah
jumlah uang yang beredar. Dalam mempelajari penawaran uang harus dibedakan
antara mata uang dalam peredaran dan uang yang beredar. Mata uang dalam
peredaran adalah mata uang yang telah dikeluarkan dan diedarkan oleh Bank
Sentral. Mata uang tersebut terdiri atas uang kertas dan uang logam. Dengan
demikian, mata uang dalam peredaran sama dengan uang kartal. Adapun uang
beredar, yaitu semua jenis uang yang berada di dalam perekonomian (mata uang
dalam peredaran ditambah dengan uang giral pada bank-bank umum). Teori
penawaran uang, meliputi teori penawaran uang tanpa bank dan teori penawaran
uang modern.
2.3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN UANG
Dalam perkembangan pengertian Penawaran
Uang (jumlah uang beredar) telah berubah sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan
perkembangan di sector keuangan dan perbankan di masing-masing negara. Secara
garis besar dapat disebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan uang
beredar antara lain: tingkat pendapatan masyarakat, suku bunga, kebijakan
moneter yang dikeluarkan oleh otoritas moneter, dan faktor- faktor lain yang
mencerminkan kekuatan struktur dan perkembangan ekonomi suatu negara. Berikut
dibawah ini faktor yang mempengeruhi penawaran uang :
a. Tingkat Bunga
Merupakan faktor utama yang mempengaruhi
jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Jika tingkat bunga terlalu tinggi,
dunia usaha akan lesu.
b. Tingkat Inflasi
Inflasi yang tinggi dapat melumpuhkan
perekonomian. Daya beli masyarakat menjadi rendah dan perusahaan tidak dapat menjual
barang dan jasa yang ditawarkannya.
c. Tingkat Produksi dan Pendapatan
Nasional
Bila tingkat produksi dan pendapatan
nasional rendah, pemerintah mungkin akan memperbanyak jumlah uang yang beredar.
Dengan tujuan untuk menggairahkan dunia perbankan dan dunia usaha (melalui
peningkatan suku bunga dan peningkatan harga).
d. Kondisi Kesehatan Dunia Perbankan
Setiap bank diharuskan memiliki cadangan
uang yang cukup untuk menjaga dana nasabah agar tetap aman. Bank Indonesia
menetapkan tingkat sadangan tertentu, yang sekaligus menjadi pengukur kesehatan
bank.
e. Nilai Tukar Rupiah
Jika nilai tukar rupiah menurun, pemerintah akan menurunkan jumlah rupiah
yang beredar, sehingga sesuai hukum keseimbangan permintaan dan penawaran.
Tingkat bunga akan naik dan nilai rupiah pun terangkat
2.4.
TEORI PENAWARAN UANG TANPA BANK
Teori ini merupakan teori yang
paling sederhana. Teori ini merupakan gambaran dari sistem standar emas, ketika
emas menjadi satu-satunya alat pembayaran. Jumlah uang beredar atau uang yang
ditawarkan di masyarakat naik atau turun sesuai dengan tersedianya emas di
masyarakat. Dalam sistem moneter seperti itu, uang beredar ditentukan oleh
proses pasar. Adapun pemerintah, Bank Sentral, ataupun perbankan tidak memiliki
pengaruh terhadap besarnya uang yang beredar. Dalam hal ini, penawaran uang
hanya bertambah jika orang memproduksi emas (baru). Jadi, jumlah uang beredar
bergantung pada perilaku produsen emas. Produsen emas hanya akan memproduksi
apabila menguntungkan. Standar uang yang biasa digunakan ada dua macam, yaitu
standar kertas dan standar logam.
1. Standar Kertas
Standar kertas adalah sistem keuangan yang menggunakan uang kertas sebagai
alat tukar atau alat pembayaran yang sah dan tidak terbatas, tetapi tidak dapat
ditukarkan dengan emas dan perak pada bank sirkulasi.
2. Standar Logam (Metalisme)
Standar logam (metalisme) dibedakan
menjadi dua, yaitu standar monometalisme dan standar bimetalisme.
a). Standar
monometalisme, terjadi jika suatu negara menggunakan standar uangnya hanya
satu buah logam mulia. Misalnya hanya
menggunakan emas atau menggunakan perak.
b) Bimetalisme dua logam, standar ini dapat
dibagi menjadi tiga, yaitu standar pincang, standar paralel, dan standar
kembar.
ü Standar pincang adalah standar uang yang menggunakan
emas sebagai standar uang dan perak sebagai alat pembayarannya.
ü Standar paralel adalah standar uang yang menggunakan
dua logam mulia berupa emas dan perak secara bersama-sama sebagai standar
uangnya. Namun, perbandingan yang berlaku hanya satu macam, yaitu menurut pasar
saja.
ü Standar kembar adalah standar uang yang menggunakan
dua logam mulia, berupa emas dan perak secara bersama-sama sebagai standar
uangnya.Jika suatu negara menggunakan standar kembar, dalam negara tersebut
akan berlaku Hukum Gresham, yang berbunyi: bad money always drives out good
money. Artinya, uang yang jelekakan mengusir keluar uang yang baik. Syarat
berlakunya Hukum Gresham, yaitu sebagai berikut : Negara tersebut menggunakan
standar kembar, Bank Sentral memperjualbelikan logam mulia, baik berupa emas
maupun perak, Masyarakat diberikan kebebasan untuk menempa dan melebur uang
emas atau perak, Perbandingan emas dan perak menurut pemerintah serta pasar
berbeda.
2.5.TEORI PENAWARAN UANG MODERN
Dalam perekonomian modern, para produsen emas tidak lagi memiliki peranan
moneter yang penting seperti dalam sistem standar emas. Dalam sistem standar
kertas, sumber dari terciptanya uang beredar, yaitu otoritas moneter (Bank
Sentral). Otoritas moneter merupakan produsen uang inti atau uang primer.
Adapun lembaga keuangan (perbankan) merupakan produsen uang sekunder bagi
masyarakat. Keduanya berhubungan sangat erat karena uang sekunder (uang giral)
hanya bisa tumbuh karena ada uang primer. Uang sekunder diciptakan oleh bank
berdasarkan atas uang primer yang dipegang bank (cadangan bank).
Dalam pertukaran modern produsen tidak lagi memiliki
peranan moneter. Sumber terciptanya uang beredar atau penawaran uang
adalah otoritas moneter seperti pemerintah dan bank sentral.
1). Pengertian
Jumlah Uang Beredar Zaman Klasik
Sebagian ekonomi klasik mengartikan uang beredar
sebagai uang kertas dan logam yang ada ditangan masyarakat karena hanya uang
inilah yang benar-benar meupakan daya beli yang langsung digunakan atau
dibelanjakan serta memengaruhi harga barang-barang
2). Pengertian Jumlah Uang
Beredar Ketika Peranan Bank Makin
Berkembang
Pengertian jumlah uang beredar ketika peranan bank
makin berkembang dibagi menajdi tiga,
yaitu
a. Dalam Arti Sempit
Jumlah uang
yang beredar merupakan seluruh uang kartal (uang tunai) yang dipegang
masyarakat dan uang giral yang dimiliki perseorangan pada bank-bank umum.
b. Dalam Arti Luas
Jumlah uang
yang beredar merupakan uang beredar selain uang kartal dan giro yang dipegang
masayarakat , juga termasuk deposito berjangka dan tabungan masyarakat (uang
kuasi), karena tabungan dan deposito berjangka ini dapat diubah menjadi uang
tunai sama dengan uang kartal, bahkan pada perekonomian yang makin banyak
transaksi yang dilakukan melalui bank.
c. Dalam Arti Paling Luas
Jumlah uang
yang beredarjuga termasuk uang yang disimpan di lembaga keuangan lain bukan
bank (bukan bank umum dan bank tabungan) asalakan memenuhi syarat sebagai uang,
yaitu harganya tetap dan dapat diterima masyarakat secara umum (misalkan
lembaga pembiayaan, ansuransi, dna pegadaian).
2.6. MONEY MULTIPLIER
Pelipat Uang
(money Multiplier). Proses penciptaan uang beredar
dari uang inti tersebutdiringkas dalam konsep money multiplier yang
menghubungkan antara jumlah uang inti dengan jumlah uang beredar. Nilai dari
money multiplier tergantung kepada :
a) Kecenderungan masyarakat memegang uangnya dalam bentuk
uang kartal
b) Berapa besar cadangan yang dipegang bank untuk
menjamin uang giral.
Money multiplier (angka pengganda
uang) diturunkan dari hubungan antara uang inti atau uang primer dengan
jumlah uang yang beredar,secara matematis sebagai berikut :
MS = UK + UG
MB = UK + CD
Dimana MS = jumlah uang yang beredar (M)
UK = Uang kartal milik swasta
domestic
UG = Uang giral milik swasta
domestic
MB = Uang inti
CD = Cadangan bank umum yang terdiri
dari kas dll
Proses penciptaan uang beredar
dari uang inti tersebut diringkas dalam konsep money multiplier yang
menghubungkan antara jumlah uang inti dengan jumlah uang beredar. Nilai dari
money multiplier tergantung kepada;
ü Kecenderungan masyarakat memegang uangnya dalam
bentuk uang kartal (u = K/Ms).
ü Berapa besar cadangan yang dipegang bank untuk
menjamin uang giral (v = R/D).
Semakin besar u dan v semakin
kecil nilai money multiplier. Nilai money multiplier biasanya lebih besar dari
satu, artinya setiap Rp. 1 uang inti bisa menimbulkan lebih dari Rp.1 uang
beredar.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Beberapa
kesimpulan dari pembahasan mengenain penawaran uang secara ringkas adalah :
a.
Pengertian
Uang
Uang adalah
sesuatu yang dijadikan sebagai alat untuk melakukan transaksi pembayaran
ekonomi di mana sesuatu yang dijadikan sebagai uang diterima, dipercaya dan
disukai oleh masyarakat atau orang-orang yang melakukan transaksi ekonomi
ü Bentuk-bentuk
uang yang secara resmi berlaku di Indonesia.
a). Uang Kartal (Currency)
b). Uang Giral
c).
Uang Kuasi
ü
Jumlah Uang Beredar
§
Dalam Arti
Sempit (Norraw Money)
§
Dalam Arti
Luas ( Broad Money)
§
Dalam
Pengertian paling luas
b. Pengertian
Penawaran Uang
Penawaran uang (money supply) adalah jumlah uang yang
beredar. Dalam mempelajari penawaran uang harus dibedakan antara mata uang
dalam peredaran dan uang yang beredar
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Uang
a. Tingkat Bunga
b. Tingkat Inflasi
c. Tingkat Produksi dan Pendapatan
Nasional
d. Kondisi Kesehatan Dunia Perbankan
e. Nilai Tukar Rupiah
d. Teori
Penawaran Uang Tanpa Bank
Teori ini
merupakan gambaran dari sistem standar emas, ketika emas menjadi satu-satunya
alat pembayaran. Jumlah uang beredar atau uang yang ditawarkan di masyarakat
naik atau turun sesuai dengan tersedianya emas di masyarakat
Standar uang yang biasa digunakan ada dua macam, yaitu
standar kertas dan standar logam.
1. Standar
Kertas
2. Standar
Logam (Metalisme)
e. Teori
Penawaran Uang Modern
Dalam perekonomian modern, para
produsen emas tidak lagi memiliki peranan moneter yang penting seperti dalam
sistem standar emas. Dalam sistem standar kertas, sumber dari terciptanya uang
beredar, yaitu otoritas moneter (Bank Sentral).
f. Money
Multiplier
Pelipat Uang (money
Multiplier). Proses penciptaan uang beredar dari uang inti
tersebutdiringkas dalam konsep money multiplier yang menghubungkan antara
jumlah uang inti dengan jumlah uang beredar.
Proses penciptaan uang beredar
dari uang inti tersebut diringkas dalam konsep money multiplier yang
menghubungkan antara jumlah uang inti dengan jumlah uang beredar. Nilai dari
money multiplier tergantung kepada;
ü Kecenderungan masyarakat memegang uangnya dalam
bentuk uang kartal (u = K/Ms).
ü Berapa besar cadangan yang dipegang bank untuk
menjamin uang giral (v = R/D).
DAFTAR
PUSTAKA